Bismillahirahmanirrahim.
Dalam Al-Quran Allah menyebutkan sifat manusia yang cenderung memiliki rasa cinta terhadad Kenikmatan dunia.
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Q.S.Ali Imran: 14).
Memiliki kecintaan terhadap hal tersebut tentu tidak dilarang karena merupakan fitrah manusia. kita sebagai orang muslim sepatutnya harus waspada dan mengelola dengan sebaik-baiknya, serta efisien dalam mempergunakan nikmat yang diberikan.
Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw bersabda: “Ada dua nikmat di mana manusia banyak tertipu karenanya, yaitu nikmat kesehatan dan kesempatan.”(H.R.al-Bukhari).
Mungkin kita sering sekali sekali berpikir bahwa waktu begitu cepat berlalu. oleh sebab itu, sepatutnya hari-hari yang kita lalui selalu di isis dengan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat.
Belum tentu kesempatan yang sama bisa kita dapatkan di lain waktu. dan juga kita tahu juga kapan ajal kita.
Bagaimana cara memanfaatkan dalam hari – hari ini agar lebih bermanfaat. hal pertama yang harus kalian ketahui adalah kenapa Allah swt menciptakan manusia.
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Q.S Al Mu’minun: 115).
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (Q.S Al Qiyamah: 36)
Lalu sebenarnya apa tujuan Allah Menciptakan manusia, yang bahkan tidak semuannya mau beriman kepada-Nya?
Manusia disebut sebagai makhluk yang sempurna karena Allah swt memberi manusia kemampuan berpikir dan kehendak sendiri inilah manusia bisa menjadi lebih baik dari malaikat atau mungkin sebaliknya.
Jika manusia mau menuruti Perintak Allah swt, maka dia menjadi makhluk yang lebih baik dari malaikat.Namun, jika manusia menengtang Perintah Allah swt, maka dia lebih rendah dibandingkan malaikat.
Tujuan Allah SWT Menciptakan Manusia
1. Sebagai Khalifah Di Bumi,
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
2. Untuk Beribadah Allah SWT
3. Mengetahui kekuasaan Allah swt
4. Untuk Mengejar Pahala Akhirat
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (Q.S Adz Dzariyat: 56).
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (Q.S An Nahl : 97).
Jika kita mengejar akhirat insyallah Dunia pasti akan mengikutii karena kalau kita mengejar akhirat otomatis kita akan selalu berbuat baik ke semua manusia tanpa memandang remeh setiap orang yang kita temui.
A. Kejelekan Dunia
Nabi Saw. bersabda:
“Dunia ini penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir”
Nabi saw. bersabda:
“Sesungguhnya dunia itu manis serta indah, dan sesungguhnya Allah ta’ala mengangkat kamu sebagai khalifah di dalamnya, maka dia melihat bagaimana kamu beramal.Sesungguhnya Bani israil ketika dilapangkan dunia bagi mereka dan dibentangkan, mereka pun tersesat dalam perhiasan , wanita, wangi-wangian, dan baju-baju.”
Ibnu Abbas Berkata, “Sesungguhnya Allah ta’ala menjadikan dunia 3 bagian. satu baagian untuk orang mukmin, satu bagian untuk orang munafik, dan satu bagian untuk orang kafir. Orang mukmin menggunakannya untuk bekal, orang munafik menggunakannya untuk berluas, sedangkan orang kafir menggunakannya untuk bersenang-senang.
B. Hakikat Dunia
Dunia dan akhirat adalah ibarat dua keadaan bagimu. yang dekat adalah duniamu, yaitu segala yang terjadi sebelum mati, sedang yang menyusul belakangan dinamakan akhirat, yaitu segala yang terjadi sesudah mati. yang menyertaimun dari dunia, sepeti ilmu dan amal, itu termasuk akhirat, walaupun dari segi bentuk berasal dari alam ini
Sumber:
- https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/09/17/jangan-terlena-kenikmatan-dunia/
- https://www.merdeka.com/jabar/tujuan-allah-menciptakan-manusia-perjelas-arti-hidup-seorang-muslim-kln.html
- Kitab Ihya Ulumidin karya Imam Al – Ghazali
SEO Content Writer dengan pengalaman 4+ tahun dan Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha. Content Writer di bidang teknologi, beasiswa, dan pendidikan. Saat ini menekuni SEO Specialist, aktif sebagai full-time blogger, dan menciptakan konten inspiratif berkualitas.