Renungan Hidup #3 Kenapa Manusia Banyak Tertipu tentang Kenikmatan Dunia?

Bismillahirahmanirrahim.

Dalam Al-Quran Allah menyebutkan sifat manusia yang cenderung memiliki rasa cinta terhadad Kenikmatan dunia.

 Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Q.S.Ali Imran: 14).

Memiliki kecintaan terhadap hal tersebut tentu tidak dilarang karena merupakan fitrah manusia. kita sebagai orang muslim sepatutnya harus waspada dan mengelola dengan sebaik-baiknya, serta efisien dalam mempergunakan nikmat yang diberikan.

Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw bersabda: “Ada dua nikmat di mana manusia banyak tertipu karenanya, yaitu nikmat kesehatan dan kesempatan.”(H.R.al-Bukhari).

Mungkin kita sering sekali sekali berpikir bahwa waktu begitu cepat berlalu. oleh sebab itu, sepatutnya hari-hari yang kita lalui selalu di isis dengan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat.

Belum tentu kesempatan yang sama bisa kita  dapatkan di lain waktu. dan juga kita tahu juga kapan ajal kita.

Bagaimana cara memanfaatkan dalam hari – hari ini agar lebih bermanfaat. hal pertama yang harus kalian ketahui adalah kenapa Allah swt menciptakan manusia.

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Q.S Al Mu’minun: 115).

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (Q.S Al Qiyamah: 36)

Lalu  sebenarnya apa tujuan Allah Menciptakan manusia, yang bahkan tidak semuannya mau beriman kepada-Nya?

Manusia disebut sebagai makhluk  yang sempurna karena Allah swt memberi manusia kemampuan berpikir dan kehendak sendiri inilah manusia bisa menjadi lebih baik dari malaikat atau mungkin sebaliknya.

Jika manusia mau menuruti Perintak Allah swt, maka dia menjadi makhluk yang lebih baik dari malaikat.Namun, jika manusia menengtang Perintah  Allah swt, maka dia lebih rendah dibandingkan malaikat.

Tujuan Allah SWT Menciptakan Manusia

1. Sebagai Khalifah Di Bumi, 

Bahwa Allah swt ingin manusia berperan sebagai khalifah untuk mengurus dan mengelola bumi. dalam Surat Al Baqarah ayat 30,yang artinya,

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

2. Untuk Beribadah Allah SWT

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (Q.S Adz Dzariyat: 56).
Namun, perlu diketahui juga bahwa Allah memerintahkan Manusia untuk beribadah kepadaNya, bukan berarti Allah membutuhkan kita. Allah tidak menghendaki sedikit pun rezeki dari makhluknya dan Dia pula tidak menghendaki agar hamba memberi makan kepadaNya. Justru kita sebagai manusialah yang membutuhkan Allah SWT. kitalah yang butuh melakukan ibadah Allah swt

3. Mengetahui kekuasaan Allah swt

Tujuan Allah menciptakan manusia yang selanjutnya untuk menunjuk besarnya Allah dengan kuasa-kuasanya hingga terbentuklah bumi dan segala isinya.
Manusia seharusnya harus selalu memikirkan kekuasaan Allah SWT, sehingga mampu berpikir,  Apa yang disombongkan manusia tidak ada artinya sama sekali

4. Untuk Mengejar Pahala Akhirat

Apapun yang dikerjakan manusia di bumi meskipun sekecil zarrah , pasti akan diberi balasan di akhirat. itulah mengapa Allah swt menyuruh kita untuk berlomba mengerjakan kebaikan di bumi, agar mendapat balasan berupa kehidupan yang lebih baik di surga nanti.

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (Q.S Adz Dzariyat: 56).

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (Q.S An Nahl : 97). 

Jika kita mengejar akhirat insyallah Dunia pasti akan mengikutii karena kalau kita mengejar akhirat  otomatis kita akan selalu berbuat baik ke semua manusia tanpa memandang remeh setiap orang yang kita temui.

A. Kejelekan Dunia

Nabi Saw. bersabda:

“Dunia ini penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir”

Nabi saw. bersabda:

“Sesungguhnya dunia itu manis serta indah, dan sesungguhnya  Allah  ta’ala mengangkat kamu sebagai khalifah di dalamnya, maka dia melihat bagaimana kamu beramal.Sesungguhnya Bani israil ketika dilapangkan dunia bagi mereka dan dibentangkan, mereka pun tersesat dalam perhiasan , wanita, wangi-wangian, dan baju-baju.”

Ibnu Abbas Berkata, “Sesungguhnya Allah ta’ala menjadikan dunia 3 bagian. satu baagian untuk orang mukmin, satu bagian untuk orang munafik, dan satu bagian untuk orang kafir. Orang mukmin menggunakannya untuk bekal, orang munafik menggunakannya untuk berluas, sedangkan orang kafir menggunakannya untuk bersenang-senang.

B. Hakikat Dunia

Dunia dan akhirat adalah ibarat dua keadaan bagimu. yang dekat adalah duniamu, yaitu segala yang terjadi sebelum mati, sedang yang menyusul belakangan dinamakan akhirat, yaitu segala yang terjadi sesudah mati. yang menyertaimun dari dunia, sepeti ilmu dan amal, itu termasuk akhirat, walaupun dari segi bentuk berasal dari alam ini

Allah telah menyatukan tempat berkumpulnya hawa nafsu dalam 5 perkara, yaitu firman-Nya:

اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ  كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ  ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ  

Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. (QS. AL-Hadid: 20)

Benda-benda yangtermasuk dalam 5 perkara ini ada tujuh yang disatukan oleh firman Allah Ta’ala:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ 

Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. (QS. Ali imran: 14)

Orang yang mementingkan akhirat tidaklah mementingkan urusan diri dan dunianya kecuali sekedar yang dibutuhkannya untuk menempuh jalan akhirat.

ada segolongan yang diliputi syahwat dan kelalaian, lalu bekerja hingga mereka makan dan berpakaian, dan makan serta berpakaian untuk bekerja. Ada segolongan yang tahu untuk apa mereka diciptakan, lalu mereka bersiap dan hanya mengusahakan sesuai dengan kebutuhannya.

Sumber:

  • https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/09/17/jangan-terlena-kenikmatan-dunia/
  • https://www.merdeka.com/jabar/tujuan-allah-menciptakan-manusia-perjelas-arti-hidup-seorang-muslim-kln.html
  • Kitab Ihya Ulumidin karya Imam Al – Ghazali

Leave a Comment