Renungan Hidup #2 Temukanlah teman yang Terbaik

Bissmillahirahmanirahim.

Pergaulan yang islami, bisa membuat kita menjadi lebih baik. yang biasanya tidak pernah tilawah Al-Quran dengan melihat teman yang sedang bertilawah memiliki keinginan untuk belajar Al-Quran.

Nabi Muhammad Saw, Bersabda:

 

مَثَلُ
الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ
، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا
تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ
بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang
yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan
pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau
bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan
pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus
terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa)

Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/1287-pengaruh-teman-bergaul-yang-baik.html

مَثَلُ
الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ
، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا
تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ
بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang
yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan
pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau
bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan
pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus
terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa)

Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/1287-pengaruh-teman-bergaul-yang-baik.html

مَثَلُ
الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ
، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا
تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ
بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang
yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan
pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau
bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan
pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus
terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.
” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa)

Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/1287-pengaruh-teman-bergaul-yang-baik.html

 مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.”
 (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa)

مَثَلُ
الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ
، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا
تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ
بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang
yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan
pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau
bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan
pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus
terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.
” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa)

Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/1287-pengaruh-teman-bergaul-yang-baik.html

 Nabi Muhammad Saw sampai mengibaratkan teman itu seperti penjual minya misk dan pandai besi dan sampai ada sebuah peneltian bahwa 5 orang terdekatmu akan menentukan hidupmu.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi  wa sallam bersabda:

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; dan Ahmad, 2:344. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi  wa sallam bersabda,

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; dan Ahmad, 2:344. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/13311-manfaat-teman-yang-baik.html

 Imam Al -Ghazali, dalam kitab Ihya Ulumidin, haruslah dipertimbangkan beberapa perkara sebelum berteman: ia harus seseorang yang berakal, Berakhlak Baik, tidak fasik, tidak melakukan Bid’ah dan tidak berambisi atas keduniaan.

Adapaun Akhlak yang baik , sebagaimana yang telah dikumpulkan oleh Aqamah dalam Wasiatnya untuk sang putra menjelang Wafatnya:

 “Hai anakku, jika engkau berteman dengan seseorang, maka bertemanlah dengan orang yang apabila engkau melayaninya, ia pun melindungimu, dan jika berteman dengannya, ia menghiasimu. jika engkau tidak mampu menggunakan hartamu, bertemanlah dengan orang yang apabila engkau berbuat baik kepadannya, ia pun membalasmu, jika melihat kebaikan , ia menyebutnya dan jika engkau berbuat dosa, ia pun mencegahnya. Bertemanlah dengan seseorang yang apabila engkau meminta sesuatu darinya, ia pun memberimu, dan jika engkau diam, ia pun menyapamu. dan jika engkau mengalami musibah, ia menolongmu. bertemanlah dengan orang yang apabila engkai berkata, ia benarkan perkataanmu, dan apabila engkau hendak melakukan sesuatu, ia pun menasehatimu, dan jika kalian bertengkar, ia lebih mengutamakanmu.”

Ali bin Abi Thalib berkata:

Sesungguhnya saudaramu yang sebenarnya ialah yang senantiasa bersamamu dan merugikan dirinya untuk membermu manfaat.

dan apabila terjadi musibahh, ia mendatangimu dan ia kobarkan dirinya untuk lebih memilih bersamamu.”

     Di samping bersifat wara’. hendaklah ia seorang berilmu supaya dimanfaatkan ilmunya. Luqman berkata:

Hai anakku, duduklah dengan para ulama dalam jarak yang sangat dekat karena hikmah menghidupkan hati sebagaimana hujan yang deras menghidupkan bumi yang mati.”

Berikut adalah Hak-Hak Seorang Muslim kepada Temanya:

  1. Memberi salam kepadanya jika bertemu,
  2. Memenuhi undagannya,
  3. Mendo’akannya di waktu bersin,
  4. menjenguknya bila ia sakit, 
  5. melayati jenazahnya jika ia meninggal,
  6. memenuhi sumpahnya bila ia bersumpah
  7. memberi nasehat ketika ia meminta nasihat,
  8. Memelihara kehormatan dirinya ketika ia tidak ada,
  9. mencintainya seperti mencintai dirinya sendiri, dan
  10. Membenci apa  yang dibencinnya

Memilih Sahabat

     Sebelum Kamu Bergaul dengan sahabat, maka engkau harus mempertahatikan syarat – syarat dalam bersahabat dan berteman , tidak sembarangan orang yang bisa dijadikan teman.
 
Maka Pilihlah orang yang memenuhi 5 Syarat (Menurut Imam Al- Ghazali) Yaitu:

1. Orang yang berakal (Cerdas).

Sebab bergaul dengan orang yang bodoh hanya mengakibatkan cekcok dan keretakan yang akhirnya bermusuhan. dia akan menyulitkan engkau sendiri.
 
Sebenarnya musuh yang berakal itu lebih baik dari teman yang bodoh.

2. Orang yang Berakhlak Baik Akhlaknya.

Janganlah engkau bersahabat dengan orang yang jelek akhlaknya, yaitu: orang yang tidak dapat mengendalikan dirinya ketika marah dan juga tidak dapat menahan / syahwatnya.
 
 Ali bin thalib berkata:
 
“Sahabatmu yang sebenarnya adalah orang yang selalu bersamamu ( diwaktu senang dan susah) dan orang yang sanggup mengorbankan diri demi kebaikan.
 
Dan orang yang sanggup memecahkan segala urusannya, untuk menolongmu ketika engkau sedang dilanda bencana.”
 

3. Orang Yang Shaleh

Janganlah engkau Berteman dengan orang yang Fasiq, yaitu orang yang terus menerus melakukan dosa-dosa besar.
 
Janganlah engkau bergaul dengan orang Fasiq, sebab melihat kefasiqan secara terus menerus itu dapat menghilangkan kebencianmu terhadap kemaksiatan, lalu engkau menganggap enteng terhadap perbuatan maksiat itu, dan akhirnya engkau gampang melakukannya.
 

4. Tidak Rakus dalam Harta.

Janganlah engkau bersahabat dengan orang rakus ( Cinta) harta kekayaan, sebab persahabatan dengan orang yang cinta dunia merupakan racun yang ganas karena tabiat manusia selalu ingin meniru dan mengikuti tabiat orang lain. bahkan watak itu dapat menular tanpa disadari.
 

5. Orang yang Jujur

Janganlah engkau bersahabat dengan orang pendusta, sebab engkau kemungkinan tertipu olehnya dengan kelicinan lidahnya.
 
itulah lima syarat yang perlu kamu perhatikan dalam memilih teman. Tetapi jika kalian menemukan kesulitan menemukan 5 syarat di atas kalian bisa melakukan hal ini:
 
1. Uzlah ‘Mengasingkan diri’ tidak bergaul dengan siapaun  karena dengan uzlah ini kamu pasti selamat.
 
2. Bergaul menurut kondisi orang yang bersangkutan. Artinya, jika berteman untuk tujuan supaya bahagia di hari kemudian, maka harus engkau pertimbangkan benar adalah maslah agama. 

Jika engkau berteman  untuk kepentingan dunia, maka yang harus engkau perhatinkan adalah kebaikan akhlak dan jika engkau menjalin persahabatan agar hatimu tentram , maka engkau harus memperhatikan keselamatan dari kejahatan.

Orang yang beruntung itu sebenarnya orang yang dapat mengambil pelajaran dari orang lain dan orang mukmin adalah cermin bagi orang mukmin yang lain.
 
Sumber terkait:
1. https://rumaysho.com/1287-pengaruh-teman-bergaul-yang-baik.html
2. Kitab Ihya Ulumidin karya Imam Al-Ghazali
3. Buku Tuntunan mencapai hidayah Ilahi karya Imam Abu hamid Al Ghazali

مَثَلُ
الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ
، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا
تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ
بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang
yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan
pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau
bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan
pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus
terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.
” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa)
Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang
yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan
pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau
bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan
pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus
terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.
” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa)

Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/1287-pengaruh-teman-bergaul-yang-baik.html

Leave a Comment