Laptop AI 2025, ASUS Vivobook S14 Sebagai Teman untuk Guru Berjuang

“Guru adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”
Julukan tersebut muncul diperkirakan sudah ada sejak tahun 1970 hingga 1980-an. yang dimana pada masa tersebut guru harus dituntut untuk mengajar para siswa di tengah ketidakpastian politik, akses, fasilitas, dan jaminan keamanan.
Sungguh ironi apabila ketika melihat perjuangan guru yang totalitas dalam mengajar yang ternyata secara praktek di lapangan tidak setimpal dengan apa yang didapat.
Indonesia memiliki sebuah visi yang cukup besar yaitu: “Indonesia Emas 2045”. Salah satu cara untuk menuju visi tersebut adalah dengan mempersiapkan SDM-SDM Unggul. Guru memiliki peran yang sangat penting untuk mewujudkan visi tersebut melalui pendidikan yang berkualitas.
Iyap.. “Pendidikan Berkualitas” adalah dua kata yang ringan diucap tetapi cukup berat untuk di praktekan. Pendidikan berkualitas berarti mampu mencetak siswa-siswi yang unggul baik secara akademis maupun non-akademis.
Nyatanya Pendidikan Berkualitas masih belum dirasakan di seluruh Indonesia. Dilansir dari artikel Kompas, bahwasanya terdapat banyak permasalahan yang terjadi ketika melaksanakan pendidikan seperti kemiskinan, ketimpangan mutu sekolah dan kualitas guru.
Kualitas guru dan persebaran guru di Indonesia tidak merata data dari goodstats.id, membagikan persebaran guru yang terbesar atau top 3 tertinggi berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Setelah melihat data dari sumber-sumber kredibel. Saya cukup penasaran dengan tantangan apa saja yang dihadapi oleh seorang guru pada saat ini. Kita tahu bahwa perkembangan teknologi dasawarsa ini cukup berbeda bahkan bisa dibilang sangat berbeda.
Misalnya, munculnya Artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan Blockchain. Tiga teknologi itu saja sudah bisa mendisrupsi berbagai bidang, ada yang sebagian kehilangan pekerjaan dan sebagian lagi muncul pekerjaan baru.
Lalu.. Apa saja tantangan dialami oleh seorang guru pada saat ini, untuk itu saya mencoba untuk menghubungi salah satu guru honorer di Madrasah Ibtidaiyah, Arifo Ika Agustina, yang saya panggil Ibu Astin. yang lokasi sekolahnya berada di wilayah kabupaten banyuwangi di kecamatan pesanggaran. Beliau menjadi guru pada tahun 2017 sehingga terhitung 8 tahun.
Tantangan Nyata Seorang Guru
Menjadi seorang guru bukan berarti tanpa hambatan, nyatanya Guru saat ini dihadapkan dengan berbagai realita dan beban yang bukan hanya “Mengajar”. Mereka juga terkadang diberi beban untuk mengelola Administrasi sekolah dan diharuskan untuk memperbarui metode pembelajaran.
Agar lebih memahami tentang tantangan seorang guru. Saya mencoba menyimpulkan tantangan yang dialami oleh seorang Guru hasil ini didapat dari wawancara dan riset di internet, sebagai berikut:
1. Beban Administrasi
Setiap guru akan dibebani dengan administrasi sekolah yang dimana beban administrasi terkadang menyita waktu bagi seorang guru.
Dilansir dari website projectmultatuli.org, bahkan mengatakan bahwa guru dalam konsentrasi mengajar tidak maksimal, kalau dihitung dalam persen sekitar 70 persen untuk administrasi dan sisanya 30 persen mengajar.
Mungkin sedikit angin segar di tahun 2025 dilansir dari detik, akan ada kebijakan untuk pengurangan administrasi, tentunya penulis berharap dengan pengurangan administrasi bisa memberikan maksimal dalam mengajar peserta didik.
2. Perubahan Kurikulum dan Metode Pembelajaran
Selain Mendapat beban administrasi, perubahan kurikulum juga menjadi seperti sebuah agenda ketika pergantian presiden. Di Indonesia setidaknya mengalami perubahan sekitar 12 kali sejak 1947.
Beberapa kurikulum yang pernah saya alami seperti Kurikulum 2006 (KTSP), Kurikulum 2013 dan Kurikulum merdeka. Tentunya dari ketiga itu saja memiliki perbedaan dan pendekatan yang berbeda.
Metode pembelajaran juga menjadi fokus ketika perubahan kurikulum itu terjadi misalnya seperti Kurikulum 2006 yang dulu lebih menekankan CBSA (Cara belajar siswa aktif) yang dimana siswa mulai dilibatkan tetapi guru tetap dominan.
Hal ini berbeda dengan kurikulum merdeka (2022) pada metode pembelajaran lebih menekankan project based learning atau menyelesaikan proyek nyata secara mandiri atau kelompok.
3. Keterbatasan Finansial dan Infrastruktur
Membicarakan sebuah infrastruktur kita melihat data yang disebutkan BPS tahun 2024, infrastruktur sekolah dari setiap daerah berbeda. perbedaan ini melitus seperti kondisi ruang kelas, sanitasi sekolah, dan ketersedian guru yang bervariasi antar daerah.
Apalagi kalau kita melihat di Daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar), tentu ketimpangan ini sangat mudah terlihat. Data diambil dari Tempo Saja mengatakan lebih dari 10 ribu satuan pendidikan di daerah 3T dalam kondisi rusak. Bahkan lebih dari 12 ribu tidak memiliki perpustakaan.
Selain itu masalah finansial juga dialami oleh guru. Hal ini data yang saya ambil dari databooks, survei ini diisi oleh 74,3% guru honorer yang menyatakan gaji yang diterima di bawah Rp2 Juta per bulan. Bahkan dari 20% seorang guru honorer dibayar Rp 500 ribu per bulan.
4. Adaptasi Terhadap teknologi
Guru sekarang juga diharuskan untuk beradaptasi dengan teknologi karena mereka juga mengajar dengan generasi alpha yaitu generasi yang lahir 2010 hingga 2024.
Generasi alpha dikenal dengan digital native sejati, karena mereka sudah akrab dengan smartphone , internet, dan media sosial.
Banyak metode pembelajaran yang terus menerus dikembangkan bukan hanya dulu seperti metode ceramah. Metode juga terdengar fleksibel juga seperti blended learning atau mungkin memanfaatkan seperti google classroom.
Ada juga menggunakan metode gamification, yaitu merubah yang pembelajaran yang mungkin awalnya membosankan menjadi lebih menarik karena bernuansa permainan yang lebih menarik dan interaksi seperti menggunakan kahoot atau quizizz.
Berbicara mengenai beradaptasi dengan teknologi tentunya guru, harus terus menerus belajar. salah satu tools yang wajib dimiliki seorang guru adalah laptop tentunya kebutuhan akan laptop sudah tidak dipisahkan lagi. Untuk belajar, mengajar, memasukan administrasi dan kebutuhan yang berkaitan lainnya.
Kebutuhan Laptop Bagi Seorang Guru
Setiap guru tentu memiliki kebutuhan yang hampir sama dalam menggunakan laptop. Terpenting laptop harus mudah digunakan, mendukung penulisan bahan ajar, pembuatan presentasi, serta menunjang pembelajaran digital yang menarik bagi siswa.
Selain itu, daya tahan baterai yang awet juga sangat penting, terutama karena guru sering berpindah tempat saat mengajar atau melakukan kegiatan lainnya.
Laptop bagi Ibu Astin sendiri memang menjadi hal yang sangat penting dalam kegiatan belajar dan mengajar. Mulai dari mengatur administrasi sekolah, memberikan materi ajar atau ketika ada bimbingan teknologi antar sekolah pastinya laptop akan digunakan.
Akhirnya saya pun mencoba merekomendasikan sebuah Laptop AI 2025 ASUS Vivobook S14. Laptop ini memiliki segudang keunggulan dan manfaat yang sangat luar biasa sehingga cocok untuk segala pengguna.
Saatnya Upgrade! Laptop AI 2025 ASUS Vivobook S14

Berbicara mengenai AI (artificial intelligence), memang dalam satu dekade ini tidak henti – hentinya. Banyak inovasi yang terjadi karena AI, salah satunya AI sekarang digunakan di Laptop ASUS.
Pada Jajaran Laptop AI 2025 ini ASUS mengeluarkan 3 seri, seperti: ASUS Vivobook S14 S3407QA (Qualcomm), ASUS Vivobook S14 S3407CA (Intel), dan ASUS Vivobook S14 M3407HA (AMD).
Hal Seru dari laptop ini juga sudah tersedia Microsoft Office sehingga cocok buat seorang guru yang tinggal pakai saja laptopnya. Berikut adalah beberapa spesifikasi yang tertera pada Laptop AI 2025, Antara Lain:
1. ASUS Vivobook S14 S3407QA (Qualcomm)
Pada nomor pertama ini memang mungkin hampir sebagian bertanya-tanya karena laptop ini menggunakan processor Qualcomm. yang dimana chipset Qualcomm biasanya ditujukan pada Smartphone.
Akan tetapi, melalui Prosesor Snapdragon® X X1, bisa digunakan untuk laptop. Prosesor ini dikenal dengan konsumsi yang rendah dengan hingga di klaim ASUS 30 jam. Wow tentu sekali mengisi daya sudah bisa dipakai seharian.
- Windows 11 Home – ASUS recommends Windows 11 Pro for business
- Snapdragon® X X1 26 100 Processor (30MB Cache, up to 2.97GHz, 8 cores, 8 Threads); Qualcomm® Hexagon™ NPU up to 45 TOPS
- 16GB LPDDR5X on board
- 512GB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 SSD
- 1.35kg Stylish Thin & Light Design
- Up to 30.5 hours battery life
- Microsoft Office Home 2024 + Microsoft 365 Basic
- US Military MIL-STD 810H
2. ASUS Vivobook S14 S3407CA (Intel)
Buat yang memang penganut Mainstream alias yang sudah diterima di masyarakat. Bisa memilih laptop dengan Prosesor Intel. Dengan Battery life sudah cukup untuk kerja kantoran dan mungkin masih bisa dipakai besoknya, kalau kita menggunakan sistem 8 jam kerja hehe.
- Windows 11 Home
- Intel® Core™ Ultra 5 Processor 225H 1.7 GHz (18MB Cache, up to 4.9 GHz, 14 cores, 16 Threads); Intel® AI Boost NPU up to 13TOPS
- DDR5 16GB
- 1TB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 SSD
- 70 WHrs battery that delivers up to 20 hours of battery life
- Microsoft Office Home 2024 + Microsoft 365 Basic
3. ASUS Vivobook S14 M3407HA (AMD)
Prosesor yang lain yang menjadi daftar Laptop AI 2025 datang dari AMD. Dengan sudah ditenagai AMD Ryzen™ 7 260 Processor 3.8GHz, tentu sudah sangat cukup melibas berbagai pekerjaan kantoran. SSD yang besar dan Battery life yang sudah cukup untuk menemani kerja harian.
- Windows 11 Home
- AMD Ryzen™ 7 260 Processor 3.8GHz (24MB Cache, up to 5.1 GHz, 8 cores, 16 Threads); AMD XDNA™ NPU up to 16 TOPS
- 6GB DDR5 on board
- 1TB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 SSD
- up to 20 hours of battery life
- US MIL-STD 810H military-grade standard
- Microsoft Office Home 2024 + Microsoft 365 Basic
Pastinya biasanya seorang guru juga bingung untuk memilih tipe laptop apa yang cocok untuk pekerjaannya. Terlebih sekarang ada pemain besar masuk seperti Qualcomm, sehingga laptop dibagi ke dua versi ada versi ARM dan versi Arsitektur X86.
Agar Lebih mudah menjelaskannya ARM lebih sederhana, hemat energi dan efisien digunakan sebagian besar di perangkat mobile. Untuk X86 lebih kompleks, kuat dan cocok untuk komputer dengan performa tinggi.
Akhirnya Saya mencoba merekomendasikan dan membayangkan apabila menggunakan ASUS Vivobook S14 S3407QA (Qualcomm) Bagi Bu Astin (Guru Madrasah).
Membayangkan Hidup Dengan ASUS Vivobook S14 S3407QA (Qualcomm)
Menurutku Membayangkan memiliki sebuah Laptop AI 2025 terbaik, itu bukan sebuah khayalan belaka.
Apabila hal ini terkabul kita akan lebih sangat mensyukuri dan bisa memaksimal potensi, agar nantinya terus menerus memberikan dampak bukan hanya bagi pengguna laptop, tetapi juga bagi orang lain istilahnya berbagi kebermanfaatan.
Berbagai kebermanfaatan itulah yang selalu dilakukan Bu Astin seperti menjadi guru, mendirikan dan membuka bimbel, dan Membuka bisnis kecil-kecilan.
Lalu, bagaimana Laptop AI 2025 ASUS Vivobook S14 S3407QA (Qualcomm) bisa menemani hari-hari Bu Astin dalam menjalani berbagai kegiatan? Berikut penjelasan:
1. Cocok untuk Berbagai Bidang Pekerjaan

Dari sudut pandang seorang guru, memiliki laptop yang cukup powerful dengan prosesor Snapdragon® X1 sudah lebih dari cukup untuk mendukung berbagai pekerjaan yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Laptop ini mampu menangani berbagai tugas yang biasanya dilakukan guru dengan lancar dan cepat.
Apalagi, Bu Astin juga berperan sebagai Operator sekolah yang tidak hanya mengajar, tapi juga mengelola serta melaporkan berbagai administrasi sekolah. Beliau pernah bercerita bahwa jika pekerjaan administrasi tidak selesai di sekolah, maka harus dilanjutkan di rumah agar semua tugas rampung tepat waktu.
Dukungan teknologi Artificial Intelligence dan performa yang cepat membuat laptop ini menjadi pilihan tepat sebagai Laptop AI 2025 untuk para guru dan tenaga pendidik yang butuh perangkat handal.
Dapur Pacu Terbaik di ASUS Vivobook S14

Hal pertama yang penting dibahas adalah prosesor yang memang sangat bertenaga, yaitu chipset Snapdragon X X1. Berdasarkan skor Geekbench 6, laptop ini mampu meraih nilai hingga 10.489 tanpa charger, dan performanya meningkat sekitar 2% saat menggunakan charger. Performa ini sangat mumpuni untuk menjalankan pekerjaan kantor sehari-hari, bahkan untuk kebutuhan editing video ringan sekalipun.
Untuk penyimpanan, laptop ini sudah menggunakan SSD dengan kapasitas 512GB M.2 NVMe. Menurut saya pribadi, kapasitas tersebut sudah sangat cukup untuk menyimpan file penting dan berbagai dokumentasi kegiatan, seperti yang biasa dilakukan di sekolah.
Kapasitas RAM-nya bukan 8GB, melainkan 16GB, yang menurut saya sangat ideal untuk penggunaan di tahun 2025. Apalagi, saat ini banyak tugas yang mengharuskan berpindah-pindah aplikasi dan tools, sehingga RAM besar menjadi sangat penting untuk kelancaran multitasking.
Selain itu, laptop ini sudah dilengkapi dengan Microsoft Office Home 2024 dan Microsoft 365 Basic. Dengan begitu, kamu bisa langsung menggunakan aplikasi Office untuk mengolah data atau membuat dokumen keperluan sekolah. Sebagai laptop AI, ASUS Vivobook S14 juga menghadirkan AI Experience yang membantu mempercepat dan mempermudah berbagai pekerjaan sehari-hari.
ASUS AI Experience

Tidak lengkap rasanya membahas laptop AI jika laptopnya sendiri belum benar-benar mengusung teknologi AI. Berbeda dengan ASUS Vivobook S14 S3407QA (Qualcomm) yang memang mengintegrasikan AI secara nyata, bukan sekadar gimmick iklan.
Salah satu fitur AI unggulannya adalah penggunaan Copilot yang terhubung langsung dengan Windows 11. Dengan Copilot, kamu bisa memanfaatkan AI generatif seperti chatbot untuk membantu berbagai tugas. Selain itu, AI juga digunakan untuk manajemen multimedia, seperti saat guru melakukan Zoom atau meeting online. kamera laptop ini dilengkapi AI untuk menghasilkan gambar yang jernih dan fokus. Fitur noise cancellation juga membantu mengurangi gangguan suara selama panggilan.
Untuk keamanan, laptop ini sudah dilengkapi dengan Microsoft Pluton, yang artinya perlindungan keamanan langsung terintegrasi di dalam CPU, membuatnya lebih tahan terhadap serangan hacker. Selain itu, kamu bisa membuka laptop hanya dengan menggunakan wajah melalui fitur Windows Hello, yang memberikan kemudahan sekaligus keamanan ekstra.
2. Konektivitas yang Melimpah

Selain menjadi guru honorer di Madrasah Ibtidaiyah, Bu Astin juga membuka bimbingan belajar pribadi di rumah dengan nama Rumah Belajar Pelangi, yang sudah berdiri sejak tahun 2017. Saat ini, bimbel tersebut memiliki sekitar 20-25 siswa yang rutin mengikuti kegiatan belajar.
Sebagai seorang guru, Bu Astin sangat membutuhkan konektivitas yang baik. Begitu pula dengan laptop yang digunakan, harus memiliki berbagai port penting seperti HDMI, USB Type-C, dan USB-A untuk mendukung penyajian bahan ajar secara efektif dan fleksibel.
Konektivitas pada Laptop ASUS Vivobook S14

Dengan menggunakan laptop ini, kita tidak perlu lagi pusing soal jumlah port yang terbatas. Laptop sudah dilengkapi dengan berbagai port yang lengkap, seperti 2 port USB Type-C, 2 port USB-A, port HDMI, dan audio combo jack. Menurut saya, dengan kelengkapan port ini sudah lebih dari cukup, sehingga kamu tidak perlu repot membeli dongle tambahan hanya untuk menghubungkan perangkat seperti HDMI.
3. Desain Ringan, Baterai Tahan Lama dan Mobilitas Tinggi

Salah satu tujuan utama memiliki laptop adalah agar bisa berpindah-pindah tempat dengan mudah dan tetap produktif. Seperti Bu Astin, yang terkadang harus berperan sebagai operator saat ujian berlangsung, mobilitas menjadi hal penting baginya.
Tentunya, Bu Astin juga menginginkan laptop yang ringan dengan daya tahan baterai yang panjang. Bayangkan betapa repotnya jika sudah membawa laptop tapi lupa membawa charger, hingga harus pulang lagi hanya untuk mengambilnya.
Namun, masalah seperti itu tak akan terjadi lagi jika menggunakan ASUS Vivobook S14 ini. Banyak solusi praktis yang membuat kita takjub, bagaimana laptop setipis dan sekecil ini bisa bertahan hingga 30 jam nonstop.
Power Tahan Lama dan Ringan

Baterai pada laptop ini memiliki kapasitas 70 Wh yang sangat kuat, mampu bertahan hingga 30 jam. Jadi, jika kamu mengisi daya malam hari dan membawanya pagi hari, kamu tidak perlu mengisi ulang baterai sepanjang hari saat di sekolah. Tentunya ini sangat memudahkan, sehingga kamu bisa lebih fokus mengajar tanpa khawatir soal daya.
Bahkan jika lupa mengisi daya semalam, proses pengisian baterai juga sangat cepat. Dalam waktu hanya 49 menit, baterai bisa terisi hingga 60%, yang tentu sangat membantu bagi seorang guru dengan jadwal padat.
Selain itu, laptop ini juga ringan untuk dibawa, hanya sekitar 1,35 kg. Dengan bobot yang ringan ini, kamu tidak perlu lagi khawatir membawa tas yang berat selama beraktivitas sehari-hari.
4. Menunjang Berbagai Kreativitas

Selain mengajar di Madrasah dan membuka bimbingan belajar, Bu Astin juga menjalankan bisnis kecil-kecilan. Saat ada waktu luang, beliau biasanya menyempatkan diri untuk mengerjakan pesanan seperti bucket mini untuk wisuda, ulang tahun, atau berbagai acara lainnya.
Bu Astin juga membuat konten sederhana untuk diposting di Instagram bisnisnya, @arkanaofficial.za, yang membantu menambah penghasilan. Jadi, laptop tidak hanya digunakan untuk mengajar atau mengerjakan tugas sekolah saja.
Laptop juga dipakai untuk eksplorasi visual dan berbagai kegiatan kreatif lainnya, seperti yang dilakukan dengan ASUS Vivobook S14. Laptop ini sangat memadai dari segi layar, speaker, dan trackpad yang nyaman digunakan.
Visual dan Audio yang Memukau

Laptop ini sudah menggunakan layar ASUS OLED yang terbukti nyaman untuk dipandang dalam waktu lama. Selain itu, layarnya sudah mendukung 100% sRGB, sehingga warna yang ditampilkan akurat dan sesuai dengan aslinya—penting banget terutama saat kamu harus mengedit warna, agar hasilnya sesuai dengan harapan klien.
Layar ini juga telah mendapatkan sertifikasi TÜV Rheinland yang membantu mengurangi kelelahan mata. Seperti yang dikatakan Bu Astin, terkadang tugas harus dikerjakan sampai malam hari, jadi fitur ini sangat membantu menjaga kenyamanan saat menatap layar lama.
Selain layar, speaker pada laptop ini juga tidak boleh diremehkan. Dengan teknologi Snapdragon Sound, Dolby Atmos, ASUS Audio Booster, dan Smart Amplifier, suara yang dihasilkan benar-benar jernih dan berkualitas tinggi, membuat pengalaman multimedia menjadi lebih menyenangkan.
Laptop Asus: Solusi Fleksibel untuk Semua Profesi

Pada akhirnya, ASUS Vivobook S14 S3407QA memang menjadi pilihan yang sangat tepat. Laptop ini tidak hanya cocok untuk profesi guru, tetapi juga bagi berbagai profesi lain yang membutuhkan perangkat yang powerful, ringan, dan tahan lama untuk penggunaan sehari-hari.
Laptop ini sudah tersertifikasi US Military MIL-STD-810H, yang berarti tahan terhadap suhu ekstrem, guncangan, suhu rendah, dan uji ketinggian. Dengan sertifikasi tersebut, laptop ini sangat layak dibawa kemanapun, mendukung mobilitas tinggi penggunanya.
Selain itu, kamu juga akan mendapatkan garansi global selama 3 tahun untuk beberapa model laptop. Hal ini memberikan rasa aman karena ada perlindungan jika terjadi masalah pada perangkat.
Itulah gambaran dari pengalaman Bu Astin menggunakan laptop ASUS ini. Dengan alat dan teknologi terbaik, tentunya proses mengajar dan berbagai tugas akan bisa dilakukan secara maksimal dan efisien.
Spesifikasi ASUS Vivobook S14 S3407QA
Spesifikasi | Detail |
Operating System | Windows 11 Home – ASUS recommends Windows 11 Pro for business |
Processor | Snapdragon® X X1 26 100 Processor (30MB Cache, up to 2.97GHz, 8 cores, 8 Threads); Qualcomm® Hexagon™ NPU up to 45TOPS |
Graphics | Qualcomm® Adreno™ GPU |
Neural Processor | Qualcomm® Hexagon™ NPU up to 45TOPS |
Display | 14.0-inch, 2.5K (2560 x 1600, WQXGA) 16:10 aspect ratio, IPS-level Panel, LED Backlit, 60Hz refresh rate, 400nits, 100% sRGB color gamut, Anti-glare display, (Screen-to-body ratio)86% |
Memory | 16GB LPDDR5 on board |
Storage | 512GB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 SSD |
I/O Ports | 2x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 1x USB3.2 Gen 1 Type-C, 1x 3.5mm Combo Audio Jack |
Keyboard & Touchpad | Backlit Chiclet Keyboard, 1.7mm Key travel, Win CoPilot key |
Camera | FHD camera with AI function to support Windows Hello and privacy shutter |
Audio | SonicMaster Smart Amp Technology, Built-in speakers, Built-in array microphone |
Network and Communication | Wi-Fi 6(802.11ax) 2T2R (help band 2.4 GHz + Bluetooth 5.0), Bluetooth 5.3 Wireless Card (Bluetooth version may change with OS version different) |
Battery | 70WHrs, 391g (cell included) |
Weight | 1.34 kg (2.95 lbs) |
Microsoft Office | Microsoft Office Home 2021 + Microsoft 365 Basic |
Military Grade | US MIL-STD 810H military-grade standard |
Security | BIOS booting User Password Protection, BIOS setup user password, Trusted Platform Module (Firmware TPM), Microsoft Pluton security processor, Webcam shield, IR webcam with Windows Hello support |
Video Laptop AI 2025:

SEO Content Writer dengan pengalaman 4+ tahun dan Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha. Content Writer di bidang teknologi, beasiswa, dan pendidikan. Saat ini menekuni SEO Specialist, aktif sebagai full-time blogger, dan menciptakan konten inspiratif berkualitas.
Tinggalkan Komentar