10 Fakta Menarik tentang Freemasonry yang Perlu Diketahui

Freemasonry selalu menarik perhatian karena misterinya. Apakah ini sekadar perkumpulan biasa atau punya pengaruh besar? Cari tahu lebih lanjut di granlogia.

Sebagai organisasi berusia berabad-abad, Freemasonry memiliki sejarah panjang, termasuk di Indonesia. Penasaran? Baca Sejarah Freemasonry di Indonesia untuk mengetahuinya.

Yuk, simak 10 fakta menarik tentang Freemasonry yang mungkin belum banyak diketahui. Siapa tahu, beberapa di antaranya mengejutkanmu!

1. Freemasonry Bukan Organisasi Rahasia

Banyak yang mengira Freemasonry adalah organisasi rahasia, padahal lebih tepat disebut sebagai organisasi dengan beberapa aspek tertutup. Keanggotaan dan keberadaannya diketahui publik, tetapi ritual serta diskusi internal hanya untuk anggota.

Bahkan, beberapa loji Freemasonry memiliki situs web resmi dan terbuka untuk publik dalam kegiatan amal atau sosial. Namun, mereka tetap menjaga nilai eksklusivitas dengan kode etik dan tata cara tertentu.

Karena itulah, meskipun ada banyak teori konspirasi, kenyataannya Freemasonry lebih merupakan organisasi persaudaraan yang mengedepankan filosofi moral dan etika hidup.

2. Freemasonry Berasal dari Perkumpulan Tukang Batu

Asal-usul Freemasonry dapat ditelusuri ke abad pertengahan, saat para tukang batu (stonemason) membentuk perkumpulan untuk menjaga standar keahlian dan berbagi keterampilan. Mereka menggunakan simbol dan kode rahasia untuk mengidentifikasi sesama anggota.

Seiring perkembangan zaman, organisasi ini mulai menerima anggota dari berbagai latar belakang, tidak hanya pekerja bangunan. Dari sinilah Freemasonry berevolusi menjadi komunitas intelektual dan spiritual.

Transformasi ini membuat Freemasonry lebih luas, menerima anggota dari berbagai profesi dan menjadi perkumpulan yang menekankan nilai persaudaraan, kebijaksanaan, dan kebebasan berpikir.

3. Memiliki Simbolisme yang Kuat

Freemasonry dikenal dengan simbol-simbol khas, seperti jangka dan penggaris, yang melambangkan keseimbangan, kebijaksanaan, dan keadilan. Simbol lainnya seperti mata satu (Eye of Providence) sering dikaitkan dengan organisasi ini.

Banyak dari simbol tersebut memiliki makna filosofis dan digunakan dalam ritual keanggotaan. Misalnya, jangka melambangkan batasan moral seseorang, sementara penggaris melambangkan keadilan dan kebenaran.

Karena banyak simbol ini juga muncul di berbagai tempat, seperti uang dolar AS atau bangunan bersejarah, muncul banyak teori konspirasi tentang hubungan Freemasonry dengan kekuasaan global.

4. Tidak Terikat pada Agama atau Politik

Salah satu prinsip utama Freemasonry adalah tidak terlibat dalam agama atau politik. Meskipun anggotanya diwajibkan percaya pada “Arsitek Agung Alam Semesta,” organisasi ini tidak mengarah pada satu agama tertentu.

Freemasonry juga melarang diskusi politik dalam pertemuan mereka agar tidak menimbulkan perpecahan di antara anggota. Fokus utama mereka adalah nilai-nilai moral, persaudaraan, dan amal.

Namun, karena banyak tokoh politik dan pemimpin dunia diketahui sebagai Freemason, beberapa orang berspekulasi bahwa organisasi ini memiliki agenda tersembunyi dalam pemerintahan dan kebijakan global.

5. Struktur Organisasi Berbasis Loji (Lodge)

Freemasonry beroperasi dalam kelompok kecil yang disebut “loji” atau lodge. Setiap loji memiliki aturan dan sistem kepemimpinan sendiri, tetapi tetap terhubung dalam struktur yang lebih luas.

Loji dipimpin oleh seorang “Worshipful Master” yang bertanggung jawab atas jalannya pertemuan dan ritual. Setiap anggota juga memiliki peran dan tanggung jawab dalam komunitas.

Meskipun ada perbedaan antara satu loji dengan loji lainnya, mereka semua mengikuti prinsip dasar yang sama, yaitu kebijaksanaan, persaudaraan, dan kebebasan berpikir.

6. Tingkatan Keanggotaan dalam Freemasonry

Dalam Freemasonry, ada tiga tingkatan utama: Entered Apprentice (tingkat pemula), Fellowcraft (tingkat menengah), dan Master Mason (tingkat tertinggi dalam sistem dasar).

Setiap tingkat memiliki ritual inisiasi yang harus dijalani oleh anggota untuk naik ke tingkat berikutnya. Ritual ini bersifat simbolis dan mengajarkan nilai-nilai tertentu yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain tiga tingkatan utama, ada sistem tambahan seperti Scottish Rite dan York Rite, yang memiliki tingkatan lebih lanjut dengan ajaran dan ritual yang lebih kompleks.

7. Tokoh-Tokoh Terkenal yang Menjadi Freemason

Banyak tokoh dunia yang diketahui sebagai anggota Freemasonry, termasuk George Washington, Benjamin Franklin, Winston Churchill, dan Wolfgang Amadeus Mozart.

Mereka bergabung dengan Freemasonry karena nilai-nilai yang diajarkan organisasi ini, seperti kebebasan berpikir, persaudaraan, dan amal. Beberapa bahkan memainkan peran penting dalam sejarah dunia.

Namun, keterlibatan tokoh-tokoh besar ini juga memicu teori konspirasi bahwa Freemasonry memiliki pengaruh besar dalam politik dan sejarah global.

8. Banyak Teori Konspirasi tentang Freemasonry

Karena sifatnya yang eksklusif dan banyaknya anggota berpengaruh, Freemasonry sering menjadi bahan teori konspirasi. Banyak yang percaya organisasi ini memiliki kendali atas pemerintahan, ekonomi, bahkan media dunia.

Beberapa teori menyebut Freemasonry terkait dengan Illuminati atau organisasi rahasia lain yang ingin menguasai dunia. Namun, klaim ini tidak memiliki bukti yang kuat dan lebih sering berkembang dari spekulasi.

Faktanya, Freemasonry lebih fokus pada pengembangan pribadi, persaudaraan, dan kegiatan amal, bukan pada penguasaan dunia seperti yang sering diklaim oleh teori konspirasi.

9. Freemasonry Aktif dalam Kegiatan Sosial dan Amal

Selain ritual dan filosofi yang mereka pegang, Freemasonry juga dikenal aktif dalam berbagai kegiatan amal. Banyak loji yang menyumbangkan dana untuk pendidikan, kesehatan, dan bantuan bencana.

Mereka juga mendirikan rumah sakit, beasiswa, dan program sosial lainnya yang bertujuan membantu masyarakat. Inilah alasan mengapa banyak orang bergabung, karena ingin berkontribusi pada kebaikan sosial.

Namun, karena kurangnya transparansi dalam beberapa aspek, kegiatan amal ini terkadang dianggap sebagai bagian dari agenda tersembunyi oleh para skeptis.

10. Freemasonry Masih Eksis dan Berkembang

Meskipun banyak organisasi rahasia lain mengalami penurunan atau bahkan menghilang, Freemasonry tetap bertahan dan terus berkembang di berbagai negara.

Saat ini, ada jutaan anggota di seluruh dunia, dan meskipun jumlahnya mengalami penurunan di beberapa wilayah, banyak loji yang terus aktif dengan pendekatan modern.

Dengan beradaptasi terhadap zaman, Freemasonry tetap menjadi salah satu organisasi persaudaraan tertua yang masih memiliki pengaruh dan daya tarik bagi banyak orang.